Banyak informasi yang telah kita bahas sebelumnya merupakan informasi yang cukup menarik, terutama jika Islam memang merupakan kendaraan utama yang akan digunakan Setan untuk menggenapi perlawanannya yang terakhir terhadap Tuhan Alkitab, yang namaNya adalah YAHWEH (Lihat: Keluaran 3:15, Yesaya 42:8, terjemahan Indonesian Literal Translation). Oleh sebab itu, kita harus menggunakan Alkitab sebagai alat uji utama. Apa yang dikatakan Alkitab mengenai sifat dan munculnya Kerajaan Anti Kristus?
Alkitab dipenuhi dengan bukti-bukti bahwa Kerajaan Anti Kristus hanya akan terdiri dari bangsa-bangsa yang pada hari ini menganut Islam. Jika seseorang hendak melakukan studi mengenai semua contoh yang diperlihatkan oleh dnabi-nabi Yahudi, maka diperlukan penyelidikan yang sangat mendalam. Akan tetapi, untuk mempersingkat, dan demi tujuan kita di sini, kami hanya akan menyajikan argumen-argumen terbatas berdasarkan Alkitab dari Kitab Yehezkiel dan Wahyu. Terlepas dari berbagai argumen umum yang dibuat mengenai kebangkitan kembali Kerajaan Romawi di Eropa sebagai dasar kekuatan Anti Kristus, kita akan melihat dengan cukup jelas hari ini bahwa bangsa-bangsa yang disebutkan Alkitab dimana mereka akan membentuk Kerajaan Anti Kristus, merupakan bangsa-bangsa Muslim. Sangat sederhana. Fakta ini hanya memberi dua pilihan kepada kita. Pilihan pertama adalah mengasumsikan bahwa sebelum kedatangan Anti Kristus, banyak bangsa-bangsa yang Islami akan mengalami transformasi besar-besaran dan meninggalkan akar Islam mereka. Namun masalah dengan pilihan ini: meskipun ada banyak laporan bahwa ada banyak orang Muslim yang secara individual mengikuti Yesus di seluruh dunia Islam, tidak ditemukan banyak tanda-tanda konkret yang menunjukkan bahwa bangsa-bangsa itu meninggalkan akar Islam mereka dalam skala yang luas. Pada kenyataannya, banyak bangsa yang kita lihat saat ini tengah mengalami kebangkitan Islam Fundamentalis yang menyapu bersih tanahnya. Meski demikian, selama bertahun-tahun saya telah mendengar pengajar-pengajar Alkitab mengungkapkan bahwa pada kedatangan hari terakhir, Islam sebagai sebuah agama, akan gagal dan menjadi tidak relevan. Kecenderungan statistik saat ini, untuk jangka panjang tidak mendukung pendapat itu.
Pilihan lainnya yang jauh lebih masuk akal adalah, dengan menyimpulkan bahwa Kerajaan Anti Kristus yang akan datang memang merupakan sebuah kerajaan Islam. Maka Fakta bahwa Islam akan mendominansi semua bangsa yang berpartisipasi dalam Kerajaan Anti Kristus seharusnya cukup untuk membuat para cendekiawan dan mahasiswa Alkitab yang mempelajari eskatologi untuk setidaknya memikirkan dengan serius peranan Islam di hari-hari terakhir.
Pada bab ini kita akan melihat bangsa mana yang dikatakan Alkitab akan menjadi pemain utama dalam kerajaan akhir jaman Anti Kristus.
Identifikasi dari Yehezkiel
Nabi Yehezkiel sesungguhnya membuat daftar bangsa-bangsa dari kerajaan terakhir ini secara spesifik, ketika dia menubuatkan serangan Kerajaan Anti Kristus melawan Israel di masa yang akan datang. Di pasal ke-38, Yehezkiel mulai dengan menunjuk langsung Anti Kristus yang disebut Tuhan dengan nama yang tak biasa, “Gog.” Nama Gog adalah gelar khusus penguasa Magog. Ini bisa disamakan dengan Firaun dengan Mesir. Firaun adalah gelar kuno yang khusus dipakai bagi para penguasa Mesir, dan “Gog” adalah gelar khusus bagi wilayah Magog.
Datanglah firman YAHWEH kepadaku: "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal dan bernubuatlah melawan dia dan katakanlah: Beginilah firman YAHWEH Elohim: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, hai Gog raja agung negeri Mesekh dan Tubal. Aku akan menarik engkau dengan mengenakan kelikir pada rahangmu dan membawa engkau ke luar beserta seluruh tentaramu, yaitu pasukan berkuda, semuanya berpakaian lengkap, suatu kumpulan orang banyak dengan perisai besar dan kecil dan semuanya berpedang di tangannya. Orang Persia, Etiopia, dan Put menyertai mereka dan semuanya dengan perisai dan ketopong; orang Gomer dengan seluruh bala tentaranya, Bet-Togarma dari utara sekali dengan seluruh bala tentaranya, banyak bangsa menyertai engkau. Bersedialah dan bersiaplah engkau dengan semua kumpulan orang yang menggabungkan diri dengan engkau dan jadilah pelindung bagi mereka.
Yehezkiel 38:1-7
Saya mendorong anda untuk membuka Alkitab anda, dan secara perlahan-lahan membaca seluruh pasal 38 dari Kitab Yehezkiel. Hal khusus yang dideskripsikan Yehezkiel mengenai negara Israel modern cukup mengejutkan. Ketika menubuatkan Anti Kristus, Yehezkiel berkata, “Pada hari yang terkemudian engkau akan datang di sebuah negeri yang dibangun kembali sesudah musnah karena perang, dan engkau menuju suatu bangsa yang dikumpulkan dari tengah-tengah banyak bangsa di atas gunung-gunung Israel yang telah lama menjadi reruntuhan.” Israel digambarkan sebagai, “reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda.” Dengan jelas Yehezkiel sedang menggambarkan Israel modern saat ini.
Jadi Yehezkiel memberikan kita nama-nama spesifik dari negara yang akan terlibat dalam invasi Israel yang akan dipimpin oleh Gog. Mereka adalah Magog, Mesekh, Tubal, Persia, Kus, Put, Gomer, dan Bet-Togarmah, juga “banyak bangsa yang menyertai mereka.”
Apakah Gog adalah Anti Kristus?
Ada perbedaan pendapat di antara para pengajar eskatologi dan ahli Alkitab mengenai identifikasi Gog dan koalisinya. Selama beberapa puluh tahun terakhir ini kebanyakan berpendapat bahwa pasukan bangsa-bangsa yang akan melakukan invasi dalam Yehezkiel 38-39, bukanlah pasukan Anti Kristus, akan tetapi pasukan lain yang akan dipimpin oleh seorang pemimpin dunia lain. Saya secara pribadi menolak gagasan bahwa Gog bukanlah Anti Kristus. Ada sebuah buku kecil yang mempelajari berbagai alasan ini, akan tetapi untuk sekarang, kita hanya akan secara singkat mempelajari alasan-alasan utama mengapa saya berpikir bahwa Gog sungguh merupakan Anti Kristus itu sendiri.
Kau Tidak Akan Mengenal Gog yang Lain
Berikut ini adalah penyebutan Gog dan Magog dalam Alkitab. Gog tidak hanya disebutkan dalam Yehezkiel tetapi juga dalam Kitab Wahyu. Mari kita lihat perikop dari Wahyu:
Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Wahyu 20:7-10
Bahkan setelah pemerintahan seribu tahun Kristus di Yerusalem, Alkitab berkata bahwa sebuah pasukan lain akan dibentuk untuk menyerang kota suci Yerusalem. Sekali lagi, pemimpin pasukan ini disebut Gog dan pasukannya adalah Magog. Mereka yang berpendapat bahwa Gog bukanlah Anti Kristus harus bertarung hebat melawan kenyataan bahwa “Gog” ini dan pasukannya dibangkitkan selama setidaknya seribu tahun setelah Gog yang pertama. Hal ini merupakan suatu hal yang sulit. Dengan jelas, “Gog dan Magog” yang pertama tidak hanya sekedar berbagi nama dengan “Gog dan Magog” yang kedua. Ada sebuah korelasi antara kedua hal itu daripada sekedar gelar saja. Mereka yang melihat Gog dan Anti Kristus sebagai dua hal yang berbeda harus mampu menjelaskan persamaan tugas antara Gog dalam Yehezkiel dan Gog dalam Wahyu, daripada sekedar nama.
Sesungguhnya, untuk meramalkan siapakah Gog, yang harus dilakukan adalah melihat siapakah Anti Kristus. Anti Kristus adalah, sederhananya, inkarnasi Setan – atau setidaknya yang sama dengan Setan. Perikop-perikop yang membicarakan Setan sama denganAnti Kristus seolah-olah mereka adalah satu dan sama (Misalnya dalam Yesaya 14). Seperti yang telah kita lihat, Setan bahkan akan berbagi kekuasaan dengan Anti Kristus. Secara sederhana telah dinyatakan, Anti Kristus adalah boneka Setan yang akan digunakan untuk menyerang Yerusalem. Dan setidaknya dalam Kitab Wahyu, Gog juga merupakan boneka Setan yang akan bertugas dengan tujuan yang sama. Dalam peran dan fungsinya, Anti Kristus dan Gog dalam Kitab Wahyu pada dasarnya adalah sama. Bahkan ketika Setan membangkitkan seorang manusia untuk melaksanakan pekerjaannya pada hari-hari mendatang, Setan akan membangkitkan pula seorang manusia untuk melaksanakan perlawanan terakhirnya melawan Tuhan sekali lagi pada akhir Milenuim. Pada kedua waktu itu, pemimpin perlawanan Setan melawan Yerusalem merujuk Gog dan pasukannya yang bernama Magog. Mengapa kita harus memandang karakter dasar Gog yang pertama berbeda dengan Gog yang kedua? Mereka yang memandang Gog dalam Yehezkiel sebagai pesaing dari Anti Kristus akan menemukan diri mereka sendiri sedang mengemukakan pendapat yang tidak konsisten.
Akan tetapi, bila Anda belum juga yakin, pikirkanlah poin kedua ini. Yehezkiel mengatakan secara khusus mengenai Gog, bahwa para nabi telah membicarakan tentang Dia pada masa lampau:
Beginilah firman YAHWEH Elohim: Engkaulah itu tentang siapa Aku sudah berfirman pada hari-hari dahulu kala dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, yaitu nabi-nabi Israel, yang bertahun-tahun bernubuat pada waktu itu, bahwa Aku akan membawa engkau melawan umat-Ku.
Yehezkiel 38:17
Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah, jika Gog dan Magog dibicarakan oleh nabi-nabi Israel hingga Yehezkiel, maka di mana referensi mereka? Seseorang akan sangat sulit untuk menemukannya kecuali melakukan penyelidikan Alkitab yang sangat serius. Akan tetapi bila kita mengambil posisi di mana Gog adalah Anti Kristus, maka akan sangat mudah untuk menemukan perikop-perikop mengenai Anti Kristus dan pasukan invasinya di seluruh nubuatan para nabi.
Sementara ada berbagai argumen yang sangat bagus untuk mendukung gagasan ini, saya akan mengasumsikan bahwa hal ini sudah cukup untuk meneruskan. Gog dan Anti Kristus adalah satu sosok yang sama. Sekarang mari kita lihat bangsa-bangsa yang akan membentuk koalisi Gog.
Rosh?
"Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal dan bernubuatlah melawan dia
Yehezkiel 38:2
Beberapa terjemahan Alkitab memiliki penafsiran yang berbeda mengenai bagian ayat yang mengatakan “raja agung.” Dalam Bahasa Ibrani, kata yang diterjemahan menjadi “raja agung” adalah “rosh.” Permasalahannya adalah sementara rosh dapat berarti “raja,” atau “kepala,” beberapa orang berpendapat bahwa kata itu harus dianggap sebagai sebuah kata benda, merujuk nama tempat. Mereka yang merasa bahwa kata itu nama tempat, menggunakan kata “Rosh” untuk menyimpulkan Rusia sebagai bangsa yang disebut di situ. Dasar untuk meyakini hal ini terutama karena persamaan bunyi kedua kata tersebut. Pendapat ini juga didukung oleh kenyataan bahwa Yehezkiel secara khusus mengatakan bahwa Gog akan datang dari Utara. Memang, Rusia berada tepat di atas Israel, namun interpretasi kata Rusia ini merupakan sebuah prinsip yang tidak tepat. Seseorang tidak bisa langsung mengambil kata-kata yang berasal dari bahasa Semit kuno (dalam kasus ini, Ibrani), dan membuat korelasi dengan sebuah nama modern dari bahasa yang sangat berbeda (dalam kasus ini adalah bentuk awal Skandinavia), hanya karena kedua kata tersebut memiliki “kemiripan bunyi.”
Kata Ibrani “rosh” digunakan lebih dari 500 kali dalam kesempatan yang berbeda dalam Alkitab dan setiap kali selalu diinterpretasikan sebagai “kepala, pemimpin, atas, terbaik,” atau sesuatu yang mirip. Kata itu sama dengan yang digunakan dalam Rosh Hashana – “Kepala Tahun” – Tahun Baru Yahudi. Juga pertimbangkanlah: dari delapan nama bangsa yang disebutkan, hanya satu yang bukan merupakan keturunan Nuh. Bangsa itu adalah Persia. Persia pada masa Yehezkiel merupakan bangsa yang sangat terkenal, merupakan penguasa Kerajaan Media-Persia yang memerintah di seluruh Timur Tengah. Bandingkanlah dengan Rusia, yang saat itu bahkan tidak ada pada masa Yehezkiel. Untuk menempelkan “Rosh” pada nama yang bercampur-baur tanpa bukti, yang bukan merupakan keturunan Nuh, dan juga bahkan bukan sebuah bangsa; maka hal itu merupakan suatu kekeliruan. Seperti yang diakui ahli Alkitab Dr. Merrill F. Unger, “Bukti linguistik untuk persamaan (antara Rosh dan Rusia) diakui hanyalah sebuah asumsi yang berlebihan.”1
Selama Perang Dingin, tentu saja pendapat ini sangatlah terkenal. Alasannya adalah bahwa Rusia adalah “kepala” Komunis (ateis) Uni Soviet, maka kerajaan Anti-Tuhan merupakan penggenapan nubuatan Alkitab. Namun kita harus berhati-hati untuk tidak menggunakan asumsi kita atau kejadian-kejadian dunia modern ke dalam Alkitab. Kita harus mengijinkan Alkitab itu berbicara. Sayangnya, banyak guru Alkitab tetap berpegang teguh pada penafsiran ini. Gagasan bahwa Rusia secara khusus disebutkan dalam Kitab Yehezkiel merupakan sesuatu yang berlebihan, dan tentunya tidak boleh dianggap lebih dari sekedar spekulasi yang dibangun di atas fondasi yang lemah.
Koalisi Keinginan Setan
Sekarang marilah kita mengidentifikasikan bangsa-bangsa yang telah disebutkan. Secara spesifik, dari kedelapan bangsa itu: Magog, Mesekh, Tubal, Persia, Kus, Put, Gomer, dan Togarmah, ketujuhnya disebut dalam Kitab Kejadian sebagai keturunan Nuh dan ketiga anaknya. Para ahli Alkitab dan sejarahwan dapat melacak nama-nama keturunan Nuh pada kelompok orang dan daerah tertentu dan kemudian mengidentifikasikan nama bangsa itu dalam dunia modern. Meskipun identifikasi bangsa ini masih mengundang perdebatan, ada ukuran umum di antara ahli Alkitab untuk mencapai kesepakatan dalam mengidentifikasikan bangsa-bangsa itu.
Mesekh dan Tubal
Mengenai Mesekh dan Tubal, sekali lagi, kita menemukan beberapa pengajar eskatologi menyimpulkannya sebagai Rusia. Banyak guru nubuatan mendasarkan pendapat mereka ini terutama pada kenyataan bahwa Scofield Study Bible mengidentifikasikan kedua “bangsa” ini berkorelasi dengan dareah-daerah Rusia modern, Moskow dan Tobolsk. Permasalahannya adalah, sekali lagi penafsiran ini datang dari kesamaan bunyi : Mesekh-Moskow, dan Tubal-Tobolsk. Meskipun hal ini bisa terlihat meyakinkan, kelemahan dari alasan ini telah didikusikan di atas. Sekali lagi, kecuali kita bisa melacak akar kata itu ke Bahasa Ibrani, maka argumen itu hanyalah bertumpu pada bukti yang lemah. Hal itu seperti memaksakan kepingan puzzle ke tempat yang tidak tepat.
Mark Hitchcock, seorang pengajar Alkitab terkemuka, secara akurat menunjuk bahwa Mesekh dan Tubal yang disebutkan dalam Yehezkiel 27:13 merupakan mitra dagang Tirus kuno. Tirus adalah Lebanon saat ini. “Sangatlah diragukan,” kata Hitchcock, “bahwa Tirus kuno melakukan perdagangan dengan orang-orang sejauh Moskow dan Tobolsk.” Pada kenyataannya, dipertanyakan apakah daerah ini dihuni pada masa Yehezkiel. Hitchcock menyimpulkan:
Sebuah studi yang lebih mendalam mengenai nama-nama ini mengungkapkan bahwa Mesekh dan Tubal dulunya adalah orang-orang Moschi/Mushki dan Tubalu/Tibareni yang terutama berdiam di daerah selatan Laut Hitam dan Kaspia pada jaman Yehezkiel. Bangsa-bangsa itu saat ini adalah negara Turki modern, kemungkinan bagian selatan Rusia dan utara Iran.2
Mesekh terletak di dekat tempat yang bernama Phrigia, di Asia Kecil bagian tengah dan Barat, sementara Tubal terletak di bagian Timur Asia Kecil. Jadi bersamaan dengan Mesekh dan Tubal, kita tengah membicarakan sebagian dari negara Turki modern. Hari ini, daerah itu didominasi oleh Islam. Meskipun Turki modern telah melakukan sekularisasi yang drastis pada satu abad terakhir, namun hanya dalam beberapa tahun terakhir ada kecenderungan yang kendati hampir tidak terdengar, namun cukup kuat dimana mereka sedang kembali kepada identitas Islam.3
Magog
Mengenai identitas Magog, ada beberapa perbedaan pendapat di antara pangajar Alkitab dan sejarahwan. Merujuk pada orang-orang Magog (Magogites), The Matthew Henry Commentary on the Whole Bible berbicara tentang perbedaan pendapat ini:
Beberapa orang berpikir mereka menemukannya (Gog dan Magog) di daerah Scythia, Tartary, dan (bagian selatan) Rusia. Beberapa orang lainnya berpikir mereka menemukannya lebih dekat ke arah Israel, di Syria, dan Asia Kecil (Turki).4
Mereka yang berpegang pada Scythia memegang argumen kuat mereka dari sebuah referensi yang dibuat sejarahwan Yahudi kuno bernama Yosephus yang menulis, “Magog mendirikan Magogian; dengan demikian menamakannya sesuai dengan namanya. Akan tetapi oleh orang Yunani mereka disebut Sythians.” Hitchcock menulis mengenai Sythians ini:
Sythians kuno adalah suku nomad besar yang mendiami teritorial Asia Tengah sepanjang bagian selatan Rusia. Para keturunan Magog merupakan penghuni asli dataran tinggi Asia Tengah. Saat ini tanah Magog didiami oleh bekas Uni Soviet, yaitu Kazakhstan, Kyrgystan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, dan mungkin sebagian dari utara Afghanistan saat ini.5
Mantan Muslim Walid Shoebat menyetujuinya. Shoebat mengatakan:
The Schaff-Herzor Encyclopedia of Religions Knowledge, menunjuk pada tulisan-tulisan kuno bangsa Asyria, menempatkan lokasi Magog pada tanah luas di antara Armenia dan Media – singkatnya, bagian selatan republik Rusia dan utara Israel, terdiri dari Azerbaijan, Afghanistan, Turkestan, Chechnya, Turki, Iran, dan Dagestan. Yang menyolok di sini, kesemuanya adalah bangsa-bangsa Muslim.6
Maka, meskipun nama bangsa-bangsa yang membentuk Magog masih bisa diperdebatkan, ada sebuah kesamaan yang dapat disepakati. Kita sedang membicarakan Asia Kecil, dan mungkin bagian dari Asia Tengah – yaitu beberapa daerah Selatan bekas Uni Soviet. Saat ini, Islam mendominasi wilayah itu.
Bagaimana bila kita mengambil penafsiran yang dibuat oleh beberapa ahli Alkitab yang mengatakan bahwa Magog adalah Syria? Bahkan meskipun demikian, kita masih menemukan sebuah bangsa Islam.
Akan tetapi kita memiliki kunci untuk mengidentifikasikan Magog yaitu, dengan mengidentifikasi Mesekh dan Tubal – sebagaimana yang telah kita lakukan. Dasarnya dari kata-kata Yehezkiel: “Gog, di tanah Magog, raja agung Mesekh dan Tubal.” Magog, adalah “kepala” tanah Mesek dan Tubal yang terletak di negara Turki saat ini. Maka akan sangat bodoh untuk mengasumsikan bahwa Magog sebagai “kepala” mereka berada di daerah yang jauh. Meskipun kelihatannya Magog adalah bagian dari Turki atau kumpulan negara “instan” bekas Uni Soviet; apakah hal itu berarti Syria atau bukan, kita jelas-jelas membicarakan tentang keberadaan Islam.
Poin ini adalah sesuatu yang penting. Karena sekarang kita tahu bahwa Gog – Anti Kristus – akan datang dari tanah Magog, yang dengan jelas merupakan wilayah Islam. Sangatlah tidak mungkin dia bukan seorang Muslim. Meskipun saya seharusnya memperhitungkan adanya kemungkinan lain, namun khususnya untuk jangka waktu yang sangat panjang adalah sangat sulit membayangkan seorang non-Muslim memerintah salah satu bangsa ini, atau setidaknya bukan orang yang secara lahiriah tampak sebagai seorang Muslim. Sekarang, mari kita lanjutkan untuk mengidentifikasikan negara koalisi Anti Kristus lainnya.
Persia
Persia sangat mudah untuk diidentifikasikan. Pada intinya, Persia modern adalah Iran. Banyak orang Iran tinggal di Amerika. Jika ditanya dari mana asal mereka, mereka akan menjawab bahwa mereka berasal dari Persia. Pada kenyataannya, Iran masih disebut Persia hingga 1935. Sudah jelas bahwa Iran merupakan negara Muslim. Meskipun ada beberapa tanda-tanda menakjubkan untuk terjadinya perubahan di Iran seiring dengan meningkatnya ketidakpuasan di antara kaum muda Iran, kelihatannya mayoritas Muslim Iran tidak akan meninggalkan akar Islam mereka dalam jangka waktu yang pendek ke depan.
Kus
Kus juga relatif mudah diidentifikasikan. Beberapa terjemahan Alkitab hanya menafsirkan Kus sebagai Etiopia, meskipun hal ini tidaklah akurat. Kus pada masa Yehezkiel lebih jauh ke barat laut dibandingkan Etiopia saat ini. Dalam Alkitab, Kus sering diasosiasikan dengan Mesir dan merupakan batas negara Mesir:
Tanah Mesir akan menjadi sunyi sepi dan menjadi reruntuhan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah YAHWEH. Oleh karena engkau berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya, maka sungguh, Aku menjadi lawanmu dan lawan anak-anak sungaimu dan Aku akan membuat tanah Mesir menjadi reruntuhan dan menjadi sunyi sepi mulai dari Migdol (utara Mesir) sampai Siene (Aswan – saat ini selatan Mesir), bahkan sampai perbatasan tanah Etiopia (dalam bahasa asli: Cush-red).
Yehezkiel 29:9-10
Juga, salah satu karakteristik Kus adalah sungai-sungainya. (Yesaya 18:1)
Kelihatannya sebagai batas negara Mesir, sungai-sungai yang dimaksud adalah sungai-sungai yang mengairi Nil. Tentu saja, konteks masa Yehezkiel merupakan konteks yang paling tepat untuk menafsirkan tempat yang ditunjuk Yehezkiel. Jika kita melihat peta, Sungai Nil langsung mengalir menuju batas Selatan dari negara Sudan saat ini. Di negara Sudan, ada lima buah sungai yang menyatu mengairi Nil ke Utara. Identifikasi satu-satunya untuk Kus saat ini adalah negara Sudan, yang secara resmi bernama Republik Islam Sudan sejak 1989. Meskipun Sudan memiliki sejumlah besar minoritas Kristen, negara ini diperintah oleh mayoritas Muslim. Saat ini Sudan adalah sebuah negara yang sangat keras menindas orang-orang Kristen. Pemerintahan Sudan adalah pemerintahan Islam hingga ke pusatnya. Seperti yang dikatakan dengan akurat oleh Hitchcock, “Seseorang akan sulit menemukan musuh fanatik Israel dan dunia Barat selain Sudan.” Maka Sudan diidentifikasikan sebagai negara Islam yang berpartisipasi dalam Kerajaan Anti Kristus.
Put
Secara Alkitabiah, Put adalah wilayah di sebelah Barat Mesir. Hari ini wilayah itu adalah negara Libya. Septuaginta menerjemahkan kata Put ini sebagai Libue. Kebanyakan ahli Alkitab sepakat dengan interpretasi ini. Meski demikian, Shoebat menyertakan Algeria, Maroko, dan Tunisia bersama Libya. Namun bagaimana pun juga, sekali lagi kita mendapatkan wilayah yang secara keseluruhan adalah negara-negara Islam.
Gomer
Gomer, kelihatannya disepakati secara universal oleh akademisi, “merujuk Celtic Cimmerian dari Crim-Tartary.”8 Mengenai identitas Gomer, Pastor Gereja Baptis Zaspel, dengan akurat menunjuk bahwa:
Gomer pada jaman dulu dikenal sebagai Gimarrai dari utara Asia Tengah (Cappadocia). Orang-orang ini juga dikenal sebagai Cimmerian. Tampaknya, ini adalah tafsiran yang paling sederhana dan jelas.
Jadi Gomer adalah Gimarra, adalah Cimmeria, adalah Kappadokia. Kappadokia adalah Turki tengah. Sekali lagi, sebuah wilayah Islam.
Togarmah
Zaspel sekali lagi meringkas identitas Togarmah dengan cukup baik:
Togarmah adalah keturunan Nuh melalui Yafet kemudian Gomer (Kej 10:1-3). Dia dikenal oleh orang Asyria sebagai Tilgarimmu…Tilgarimmu adalah sebuah pusat kota di Anatolia Timur (Asia Kecil, Turki saat ini). Lebih spesifik, seperti yang diungkapkan Ryrie, “bagian Selatan Turki dekat perbatasan Syria.” Identifikasi ini telah diketahui oleh orang banyak.10
Sekali lagi kita mendapatan wilayah yang saat ini merupakan negara Turki.
Prediksi Mengenai Kedelapan Bangsa
Pada akhirnya kita telah memiliki lima dari delapan bangsa yang disebutkan oleh Yehezkiel yang mencakup negara Turki dan mungkin beberapa wilayah di Selatan Rusia dekat Gunung Kaukasus, juga beberapa suku bangsa Tukic di Asia Tengah. Secara jelas, Tuhan menuntun Yehezkiel untuk menggarisbawahi Turki. Tiga bangsa lain yang disebut: Libya, Sudan, dan Iran, bersama-sama dengan Turki membentuk lingkaran sempurna di sekeliling Israel. Turki menutupi sebelah utara Israel, sementara Iran di sebelah timur Israel, Sudan di bagian Selatan, dan Libya di sebelah Barat. Israel menemukan dirinya dikelilingi di ke-empat penjuru oleh bangsa-bangsa Kerajaan Anti Kristus yang bersifat Islami.
Meskipun selama bertahun-tahun banyak pengajar Alkitab meramalkan penyerbuan ke Israel akan dipimpin oleh Rusia, kita melihat bahwa Alkitab tidak mendukung pendapat itu. Kenyataannya, adalah adil untuk mengatakan bahwa seluruh argumen akan keterlibatan Rusia ini berdasarkan pada bukti ilmiah yang lemah dan sesungguhnya melanggar norma-norma linguistik yang paling dasar. Sebaliknya yang kita lihat adalah sebuah Invasi Islam terhadap Israel, kebanyakan dipimpin oleh Turki, yang melibatkan Iran, Libya, Sudan dan beberapa bangsa Islam lainnya. Meskipun selalu ada godaan untuk melihat nama-nama musuh dalam Alkitab, kita seharusnya hanya memikirkan apa yang dikatakan oleh Alkitab. Saat ini, tidak ada alasan mendesak untuk melihat Turki sebagai pemimpin kerajaan yang akan datang, meskipun inilah yang dinubuatkan oleh Yehezkiel. Dan seperti yang akan kita lihat, hal ini ditegaskan di bagian lain Alkitab.
Siapakah Kerajaan Ketujuh dan Kedelapan?
Sebelum kita mulai, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman mengenai isu ini. Namanya adalah Walid Shoebat. Dia adalah seorang mantan teroris Palestina dan merupakan penulis Why I Left Jihad. Saya sangat merekomendasikan buku ini, buku tersebut dapat dipesan melalui situsnya www.shoebat.com.
Selain identifikasi bangsa-bangsa di Yehezkiel 38 sebagaimana sudah dijelaskan di atas, Kitab Wahyu juga menegaskan gagasan bahwa memang wilayah Turki akan menjadi kepala Kerajaan Anti Kristus. Mari kita melihat perikop-perikop dari Kitab Wahyu itu:
Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Wahyu 17:3
Di sini kita melihat “binatang” terakhir Kerajaan Anti Kristus. Binatang itu memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Kita telah mengetahui dari Kitab Daniel bahwa kesepuluh tanduk menunjuk pada sepuluh bangsa atau raja yang akan membentuk Kerajaan Anti Kristus. Namun ketujuh tanduk di kepala juga merupakan tujuh kerajaan yang telah ada dalam sejarah, dan memperlihatkan bayangan akan kedatangan kerajaan terakhir. Seperti biasa, ketika ada nubuatan yang diberikan oleh Alkitab yang di dalamnya memuat simbol-simbol yang sulit untuk dimengerti, Alkitab melakukan klarifikasi mengenai simbol itu, dan menjelaskan perikop itu kepada kita:
Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.
Wahyu 17:9-11
Sekarang ketujuh kepala itu disebut tujuh gunung. Alkitab sering menggunakan kata gunung sebagai simbol yang menunjukkan sebuah kerajaan atau kekaisaran. Namun yang terpenting, pasal ini memberikan kita pandangan akan kenyataan bahwa sebelum Yesus kembali, sesungguhnya akan ada delapan kerajaan “Binatang.” Kerajaan ke-8 akan dipimpin oleh Anti Kristus. Bagaimana bisa bacaan ini memberi kita pandangan akan identikasi Kerajaan Anti Kristus yang Terakhir? Pertama-tama, kita bisa melihat bahwa pada waktu Yohanes menulis ini, lima kerajaan telah jatuh. Seperti ungkapan yang kita lihat, “”lima di antaranya sudah jatuh.” Urutan kerajaan-kerajaan ini biasanya diterima oleh pengajar-pengajar Alkitab sebagai berikut:
Kerajaan Mesir
Kerajaan Asyur
Kerajaan Babilonia
Kerajaan Persia
Kerajaan Yunani
Setelah kelima kerajaan ini, malaikat mengatakan kepada Yohanes bahwa satu kerajaan akan “ada.” Pada waktu Yohanes menulis Kitab Wahyu, Roma “telah ada.” Kerajaan itu memerintah Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian besar Eropa. Maka kerajaan keenam adalah Kekaisaran Romawi. Kerajaan terakhir, tentu saja adalah yang ketujuh, kemudian yang ke-8 akan menjadi kerajaan milik Anti Kristus. Jadi kerajaan ketujuh adalah kerajaan yang perlu kita identifikasikan, karena menurut ayat-ayat di atas kerajaan ke-8 ini merupakan kerajaan ke-7 yang dibangkitkan atau dihidupkan kembali.
“Binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan.”
Ijinkanlah saya memparafrasekan bagian ini dengan jelas:
“(Kerajaan) binatang yang ketujuh yang telah ada, namun ketika itu tidak ada, akan kembali sebagai kerajaan kedepalan.”
Jadi bila kita sekarang sedang menunggu kerajaan ke-8 yang terakhir, maka siapakah yang menjadi kerajaan ketujuh? Kerajaan apa yang melanjutkan Romawi?
Karena sikap anti-Semit Jerman, Kekaisaran ketiga (Third Reich yang dipimpin oleh Hitler) yang keras, beberapa pengajar Alkitab berspekulasi bahwa Jerman merupakan kerajaan ketujuh, maka Jerman akan kembali sebagai kerajaan kedelapan.11
Kepercayaan yang umumnya dipercaya oleh kebanyakan guru-guru Alkitab adalah, Kerajaan Anti Kristus merupakan Kerajaan Romawi yang dibangkitkan kembali. Namun ada beberapa masalah besar dengan teori ini. Pertama-tama, Romawi adalah kerajaan keenam. Jika Romawi adalah yang keenam dan akan menjadi yang kedelapan, maka apa yang terjadi dengan yang ketujuh? Teori ini memiliki lubang besar yang menganga. Apakah Romawi merupakan kerajaan keenam, ketujuh, dan kedelapan? Baik Alkitab maupun akal sehat tidak mendukung teori ini. Kedua, setiap kerajaan yang berjumlah enam kerajaan memerintah Timur Tengah, termasuk Yerusalem. Hal ini sangatlah penting. Kita harus selalu ingat bahwa Alkitab selalu berpusat pada Yerusalem. Dalam pandangan Alkitabiah, Yerusalem adalah pusat bumi untuk memandang segala sesuatu. Poin ini tidak bisa dicoret begitu saja. Teori apa pun yang berputar-putar di sekitar Kerajaan Romawi yang berpusat di Eropa – misalkan Perdagangan Bebas Eropa – adalah konsep asing bagi Alkitab. Kecuali bila pemerintahan kerajaan itu mencakup atau secara langsung berdampak pada Yerusalem, maka sesungguhnya hal itu tidaklah relevan untuk pola pikir Alkitab.
Poin ketiga yang sangat penting adalah ketika kita melihat kelima kerajaan pertama, setiap kerajaan, entah karena dihancurkan atau digabungkan, akan menggantikan kerajaan sebelumnya. Terdapat suksesi yang begitu alami. Apabila kita memperhatikan setiap kerajaan, kita melihat bahwa mereka menggenapi dua karakteristik ini: mereka memerintah Yerusalem dan mereka mengalahkan atau menggabungkan kerajaan sebelum mereka. Kerajaan Mesir memerintah seluruh Mesir dan juga Israel. Namun Kerajaan Asyur mengalahkan Kerajaan Mesir dan dengan demikian memerintah bagian luas Timur Tengah, termasuk Israel. Setelah itu, Kerajaan Babilonia mengalahkan Kerajaan Asyur dan menjadi lebih besar daripada pendahulunya, dan lagi-lagi memerintah Israel. Demikianlah pola suksesi setiap kerajaan: Kerajaan Medo/Persia melanjutkan Kerajaan Babilonia, hanya untuk dilanjutkan oleh Kerajaan Yunani. Kerajaan Yunani pada akhirnya dilanjutkan oleh Kerajaan Romawi. Kerajaan Romawi kemudian membawa kita kepada kerajaan ketujuh? Siapa yang mengalahkan Kerajaan Romawi? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu secara singkat membahas kejatuhan Kerajaan Romawi. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Pada tahun 395 M, Kerajaan Romawi terbagi menjadi dua bagian; wilayah Timur dan Barat. Bagian timur dikenal sebagai Kerajaan Byzantium. Pada 410 M, ibukota kerajaan wilayah Barat Romawi jatuh oleh karena invasi suku-suku bangsa Jerman yang dikenal sebagai bangsa Visigoth dan Barbaria. Wilayah Barat/setengah bagian Eropa termasuk ibukotanya jatuh, namun Kerajaan Romawi tetaplah berlanjut. Bagaimana bisa? Hanya dengan memindahkan ibukota dan pemerintahannya dari Roma ke Konstantinopel – 1.000 mil ke Timur. Bagian Barat dari Kerajaan Romawi telah jatuh, namun Byzantium dari Kerajaan Romawi tetap hidup selama ratusan tahun kemudian dengan Konstantinopel sebagai ibukotanya. Kerajaan Roma tidak jatuh seluruhnya hingga wilayah Timur jatuh pada tahun 1453 M, oleh bangsa Turk. Demikianlah juga kekalifahan Islam dipimpin oleh Uman Ibn al-Khattab merebut Yerusalem pada tahun 637. Maka kita bisa melihat bahwa Kerajaan Islamlah yang mencapai puncak pada masa Kerajaan Ottoman, sebagai kelanjutan dari Kerajaan Romawi, dan memerintah seluruh Timur Tengah, mulai dari Yerusalem selama lebih dari 1.300 tahun. Kerajaan Turk bertahan hingga 1909.
Dengan demikian kita melihat bahwa satu-satunya kerajaan yang memenuhi pola yang perlu dipertimbangkan sebagai Kerajaan Ketujuh adalah Kerajaan Turki/Ottoman. Hal ini tentu saja dengan sempurna menghubungkan daftar Yehezkiel mengenai bangsa-bangsa yang sangat menekankan pada Turki.
Kebangkitan Kembali Kekalifahan yang Akan Datang
Kerajaan Turki merupakan tampuk pemerintahan Kekhalifahan Islam. Kerajaan ini hidup sebagai Kekhalifahan Islam hingga 1923, yaitu ketika ia secara resmi dihapuskan. Saat ini dunia Islam sedang menanti-nantikan kebangkitan kembali kekalifahan itu. Jika ramalan saya tepat, Alkitab mengatakan bahwa suatu hari nanti Kerajaan Turki akan segera dihidupkan kembali.
Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Wahyu 17:8
Pada saat itu, kita mungkin akan melihat Kekalifahan Islam dibangkitkan kembali. Pada akhirnya posisi ini akan diberikan kepada seorang manusia yang disebut sebagai Sang Mahdi dalam dunia Islam, namun orang-orang berpengetahuan akan mengenalnya sebagai manusia yang dikenal sebagai Anti Kristus dalam Alkitab.